Selasa, 05 Februari 2013

makalah biologi tentang sel



1.      TUJUAN

a.       Mempelajari bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
b.      Mempelajari perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

2.      DASAR TEORI

            Sel adalah bagian terkecil dari makluk hidup. Berdasarkan jumlah sel  penyusun tubuh, terdapat makluk hidup bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak
(multiseluler). Teori sel dirintis oleh Robert Hock yang melihat sayatan-sayatan gabus dibawah mikroskop dengan berkembangnya ilmu, maka berkembang pula cyto logi (Sumarjito, 2007).
Penelitian pengamatan sel pertama kali dilakukan oleh Robert Howke pada tahun 1665. Ia mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus dan hasil yang ia dapati adalah terlihat ruangan-ruangan tersebut dan ia beri nama sel (cellula = kamar ), kemudian 2 ahli biologi asal Jerman, Mathias J. Scheilden dan Theodor Schwan pada tahun 1838 membuktikan bahwa sel hidup bukan hanya sekedar kamar kosong, tetapi juga berisi cairan sitoplasma sebagai tempat segala aktifitas dasar mahkluk hidup (makhluk hidup memiliki sel).
Berdasarkan teori tersebut, maka sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan 2 sel yang memiliki struktur berbeda. Struktur sel hewan tidak memiliki plastida, seperti kloroplas dan leukoplas pada sel tumbuhan. Sel hidup memiliki inti sel (nukleus) dan anak inti sel (nukleus). Sel hewan juga tidak memiliki dinding sel sehingga tidak bersifat kaku, tetapi sel tumbuhan memiliki dinding sel yang membuat tumbuhan bersifat kaku. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu, yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa dan zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa dan glikoprotein.

3.      PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1   ALAT DAN BAHAN

a.       Mikroskop
b.      Kaca benda
c.       Kaca penutup
d.      Beaker glass
e.       Pipet
f.       Pisau/silet
g.      Kertas hisap
h.      Tusuk gigi
i.        Methyleen blue
j.        Air
k.      Bawang merah

3.2   METODE PRAKTIKUM
3.2.1        Pengamatan sel hewan
a.         Sel epitel pipi


 













b.        Sel-sel darah


 







3.2.2        Pengamatan sel tumbuhan


 



















4.      DATA PENGAMATAN
4.1  Pengamatan sel hewan
a.         Sel epitel pipi









b.        Sel-sel darah
·         Eritrosit








·         Limfosit





·         Monosit






·         Basofil







·         Eosinofil





·         Neutrofil






4.2  Pengamatan sel tumbuhan








5.      ANALISIS DATA PENGAMATAN

Pada pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan menggunakan bahan dasar sel epitel pipi, objek sel-sel darah  dan sel epidermis bawang merah. Sel-sel tersebut diamati dengan mikroskop dengan perbesaran yang sama yaitu 10 kali.
Dari data pengamatan dapat diuraikan bahwa pada sel epitel pipi bentuk yang tampak dari hasil pengamatan di mikroskop adalah bentuk sel yang tidak beraturan dan dibagian tengahnya nampak ada inti sel.
Pada sel epitel pipi, pengamatan dilakukan dengan menambahkan methyleen blue. Ini bertujuan agar sel epitel pipi yang diamati terlihat lebih jelas bagian-bagiannya yaitu pada bagian inti sel berwarna biru gelap sedangkan pada bagian sitoplasma berwarna biru terang. Selain itu tampak bahwa warna biru dari metyleen blue terserap dengan baik oleh sel epitel pipi. Zat warna tersebut diserap oleh inti sel karena adanya kromatin.
Selain mengamati sel epitel pipi, juga mengamati sel-sel darah. Namun pada pengamatan ini tidak menggunakan sel-sel darah maupun mikroskop untuk pengambilan data. Pengamatan ini hanya menggunakan objek yang diamati dan digambar kemudian dicari perbedaannya. Ada 6 objek yang diamati, yaitu eritrosit, limfosit, monosit, basofil, eosinofil, dan neutrofil.
Pada eritrosit terlihat bentuknya yang bulat dan bikonkaf, tidak memiliki inti sel dan berwarna merah. Sedangkan pada leukosit terlihat ada tidaknya granula dan inti sel, dan juga bentuknya yang beragam. Pada leukosit yang tidak bergranula (agranulosit) mencakup dua jenis yaitu limfosit dan monosit. Pada limfosit, nukleusnya bulat, sedangkan pada monosit, nukleusnya bulat dan bercabang.
Pada leukosit yang bergranula (granulosit) mencakup basofil, eosinofil, dan neutrofil. Pada basofil terlihat bentuk yang tidak beraturan dan granulanya yang sedkit. Pada eosinofil bentuknya tidak beraturan dan granulanya banyak, namun tidak sebanyak granula pada neutrofil. Pada neutrofil bentuknya tidak beraturan, namun granulanya sangat banyak dan ukurannya yang kecil.
Pengamatan pada sel epidermis bawang merah yang diamati, struktur dan bentuknya sangat teratur, menyerupai segi enam. Warna yang tampak adalah warna merah muda.

6.      PEMBAHASAN

Dilihat dari bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan jelas berbeda.  Ada beberapa bagian yang tidak dimiliki sel hewan namun dimiliki sel tumbuhan, begitu juga sebaliknya. Pada sel tumbuhan terdapat plastida, dinding sel, dan kloroplas yang tidak dimiliki sel hewan. Sedangkan pada sel hewan terdapat sentrosom dan lisosom yang tidak dimiliki sel tumbuhan. Perbedaan lain antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu pada ukuran vakuola. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang ukurannya lebih besar daripada sel pada hewan. Bahkan ukuran vakuola pada sel hewan bisa dibilang sangat kecil sehingga hampir tidak ada. Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan dapat dijelaskan melalui tabel :                   
                                                                        
No.
Sel  hewan
Sel tumbuhan
1
Tidak mempunyai dinding sel
Mempunyai dinding sel
2
Mempunyai sentrosom
Tidak mempunyai sentrosom
3
Tidak mempunyai plastida
Mempunyai plastida
4
Mempunyai lisosom
Tidak mempunyai lisosom
5
Cadangan makanan brupa lemak dan glikogen
Cadangan makanan berupa pati atau amilum
6
Ukuran Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
Ukuran Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan
7
Bentuk tetap
Bentuk Tidak tetap
8
Diktiosom
Badan golgi
9
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda maupun sel dewasa
Vakuola, Pada sel muda kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar

Pada sel tumbuhan terlihat bahwa bentuk dan strukturnya lebih teratur dibandingkan dengan sel hewan. Ini disebabkan adanya dinding sel. Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel.
Sel HewanSel TumbuhanStruktur sel hewan                                                      Struktur sel tumb



Pada sel hewan, sentrosom berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis. Sentrosom bertindak sebagai benda kutub yang merupakan tempat melekatnya ujung benang gelendong pada kedua kutub tersebut. Sedangkan oraganel lisosom berfungsi mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan tersusun atas selulosa, lignin, suberin, kitin, dan zat lilin yang bersifat impermiabel. Dalam struktur sel tumbuhan dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Struktur plastida berupa butir butir yang mengandung zat warna. Organel ini berperan dalam fotosintesis.
Plastida dikenal memiliki 3 jenis yaitu :
a. Kloroplas yaitu plastid yang berwarna hijau yang berfungsi menghasilkan klorofil sekaligus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
b. Leukoplas yaitu plastid yang berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan. Leukoplas terbagi menjadi 3 macam :
-          Amiloplas berfungsi untuk menyimpan amilum
-          Elailoplas berfungsi untuk menyimpan lemak atau minyak
-          Proteoplas berfungsi untuk menyimpan protein
c.Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen. Misalnya, karoten ( kuning ) , fikosianin ( biru ) , fikosantin (coklat ) , dan fikoeritrin ( merah ). Peran kromoplas untuk memberi warna pada bunga dan buah serta membantu menyerap cahaya matahari dalam fotosintesis.
Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan yaitu dalam bentuk amilum, gula, dll. Selain itu, berfungsi sebagai tempat menyimpan sisa metabolisme seperti alkaloid, Kristal kalsium oksalat, getah karet, dan tanin.
Darah merupakan cairan tubuh yang meliputi 8% dari berat tubuh seseorang, kira-kira mempunyai volume 4-5 liter. Komponen darah terdiri dari sel-sel darah dan plasma darah.
Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit). Sel darah merah (eritrosit) merupakan penyusun sel darah merah yang jumlahnya paling banyak. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit adalah jenis kelamin, usia, tempat ketinggian, dan kondisi tubuh seseorang. Warna merah dari sel darah merah ini disebabkan oleh hemoglobin (Hb) yang terkandung dalam sitoplasmanya. Eritrosit usianya rata-rata 120 hari.
Sel darah putih merupakan serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh yang berupa kuman penyakit. Fungsi dari sel darah putih adalah sebagai pertahanan tubuh (antibodi). Sel darah putih terdiri atas granulosit dan agranulosit. Sel darah granulosit terdiri dari netrofil, basofil, eosinofil. Sedangkan sel darah agranulosit terdiri dari monosit dan limfosit.
Perbedaan struktur sel darah merah dan sel darah putih
Sel darah merah
Sel darah putih
-          Non motil,tidak berinti, dan tidak memiliki badan golgi,mitokondria,dan sentriol
-          Memiliki inti sel, beberapa sel darah putih ada yang bergranula
-          Bentuknya bulat,bikonkaf
-          Bentuknya tida beraturan
-          Sel darah merah itu mengandung hemoglobin
-          tak berwarna (bening)
-          di produksi di sumsum merah tulang
-          diproduksi di sumsum merah tulang, limpa, dan kelenjar limpa
-          berjumlah 5 juta/mm darah
-          berjumlah sekitar 8000/mm darah

7.      KESIMPULAN
Dari hasil pengamatam yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa sel tumbuhan dan sel hewan memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Perbedaan yang paling mendasar antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, sehingga bentuk sel tumbuhan lebih teratur dibandingkan sel hewan. Sel tumbuhan juga memiliki plastida yang tidak dimiliki sel hewan sedangkan sel hewan memiliki sentrosom dan lisosom yang tidak dimiliki sel tumbuhan.
8.      DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J.W.2004. Biologi, Jilid 1,2, dan 3. Jakarta: Erlangga.















LAMPIRAN
 

































 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar