Sabtu, 09 Februari 2013

contoh artikel beserta analisisnya



Nama      : Fathurrahman
NIM        : 120321419927
Prodi       : Pendidikan Fisika
Offering  : C



Permainan catur menurut Wikipedia pertama kali ditemukan di masyarakat Persia dan Arab. Kata “catur” itu sendiri berasal dari kata “chaturanga,” yang dalam bahasa Sanskrit berarti “empat divisi ketentaraan.”

Catur kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai varian permainan sampai kemudian kita kenal seperti sekarang.

Permainan ini awalnya menyebar sampai ke Timur Jauh dan India dan menjadi salah satu pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia. Pemuka agama Budha, pedagang yang lalu-lalang di Jalan Sutra mulai memperkenalkan papan catur untuk permainan ini.

Chaturanga masuk ke Eropa melalui Kejaraan Byzantine Persia, dan menyebar ke Kekaisaran Arab. Pemeluk agama Islam kemudian membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan Spanyol pada abad ke-10.

Permainan ini kemudian menjadi populer di Eropa. Dan, pada akhir abad 15, permainan ini lolos dari daftar permainan yang dilarang Gereja. Pada abad modern mulai lahir buku-buku referensi catur, kemudian penggunaan jam catur, serta sejumlah aturan permainan dan pemain-pemain hebat.
Sejarah Asal Usul Catur India

Asal-usul catur modern semula dikenal dengan nama Charuranga, yang berkembang di India pada abad ke-6. Sejak awal permainan ini sudah memperkenalkan dua pihak yang bermain, perbedaan buah catur dengan kekuataan yang berbeda, dan kemenangan tergantung pada buah terakhir, atau dalam catur modern ditandai dengan tumbangnya sang raja. Dalam catur kuno, papan catur memiliki 100 kotak atau malah lebih.

Pada awal abad 19, sebuah pendapat disampaikan Kapten Hiram Cox dan Duncan Forbes bahwa dulu catur dimainkan 4 orang sekaligus, termasuk empat pemain dalam chaturanga.

Dalam terminologi sanskrit, “Chaturanga” berarti “memiliki empat bagian” dan dalam puisi epos kepahlawanan kata itu juga berarti “tentara.” Nama itu sendiri bersumber dari sebuah formasi pertempuran dalam epos Mahabrata yang terkenal di India. Chaturanga adalah sebuah simulasi permainan perang guna memperlihatkan kekuatan strategi militer India saat itu.

Ashtapada, kotak 8 x 8 di sebuah papan merupakan tempat bermain Charuranga. Papan lain yang dikenal di India adalah Dasapada 10 x 10 dan Saturankam 9 x 9.

Ilmuwan Arab Abu al-Hasan “Al? al-Mas”?d? memberi rincian tentang penggunaan catur yakni sebagai sebuah alat strategi militer, matematik, perjudian dan terkadang dihubungkan dengan ramalan nasib di India dan tempat lainnya. Catatan Mas”?d? juga menunjukkan Ivory di India merupakan daerah produsen alat permainan catur untuk pertama kali, menyebarkan serta memperkenalkan permainan ini dari Persia ke India semasa Kerajaan Nushirwan.

Kemudian terjadi evolusi pada permainan chaturanga yang dikenal dengan nama Shatranj (chatrang), yakni sebuah permainan dua orang pemain yang kekalahan dan kemenangan ditentukan melalui pembersihan terhadap semua bidak lawan (kecuali raja) atau melalui penaklukan terhadap raja lawan. Posisi pion dan kuda tidak berubah, tapi bidak lain mengalami perubahan bentuk.

Sejarah Asal Usul Catur Timur Tengah

Karnamak-i Ardeshir-i Papakan, seorang pendiri Kekaisaran Sassanid Persian di Irak memperkenalkan permainan chatrang sebagai salah satu cara agar rakyat mengenangnya sebagai seorang pahlawan legendaris. Catatan tertua tentang permainan ini dibuat pada abad ke-10 yakni notasi permainan antara seorang sejarawan Baghdad dan muridnya.

Pada abad ke-11, Ferdowsi menuturkan seorang Raja datang dari India untuk melakukan pertandingan di papan catur. Kisah ini diterjemahkan dalam Bahasa Inggris berdasar manuskrip British Museum.

Suatu hari seorang duta besar Raja Hindu datang ke persidangan Persia di Chosroes, dan setelah berbasa-basi, duta besar itu mempersembahkan sebuah papan catur yang terbuat dari kayu eboni dan gading.

Ia lalu melontarkan tantangan: “Oh raja yang besar, temukanlah orang-orang terpandai dan terbijak untuk memecahkan misteri permainan ini. Jika mereka berhasil sesembahan kami Raja Hindu akan memberikannya gelar. Namun jika ia gagal hal itu membuktikan tingkat kepandaian penduduk Persia lebih rendah dan kami akan meminta petunjuk dari Iran.”

Utusan itu kemudian menunjukkan papan catur yang ia bawa. Sehari kemudian, setelah berpikir keras, Buzurjmihir, berhasil memecahkan misteri itu dan kemudian mendapat gelar seperti yang dijanjikan.

Sejarah Asal Usul Catur Eropa

Variasi charunga masuk ke Eropa melalui Persia, seiring penyebaran pengaruh Kerajaan Byzantine dan perluasan Kekaisaran Arab. Catur masuk ke Eropa Selatan pada akhir milenium pertama.

Terkadang catur juga dibawa oleh pasukan yang menduduki tanah jajahan baru, seperti saat Normandia memasuki wilayah Inggris. Catur semula kurang populer di Eropa Utara yang tak terbiasa berpikir abstrak namun perlahan-lahan menjadi populer saat bidak figuratif dikenalkan.

Nilai sosial menjadi kelebihan permainan ini pada masa lalu permainan ini dikaitkan dengan kehormatan dan kebudayaan tinggi sehingga beberapa papan catur dibuat dari bahan istimewa dan berharga mahal. Popularitas catur melemah di masyarakat Barat antara abad 12 sampai 15 M. Saat itu buku catur biasanya ditulis dalam bahasa Latin.

Pada perkembangannya catur kemudian dihubungkan dengan gaya hidup ksatria Eropa. Peter Alfonsi dalam bukunya Disciplina Clericalis, memasukkan catur ke dalam tujuh keahlian yang harus dimiliki seorang ksatria.

Simbol-simbol perwira dan ketentaraan mulai masuk dalam catur. Raja Henry I, Raja Henry II dan Raja Richard I dari Inggris merupakan patron catur masa itu. Kerajaan lain yang menaruh perhatian serius pada permainan ini adalah Raja Alfonso X Spanyol dan Raja Ivan IV dari Rusia.

Saat gereja mengeluarkan larangan terhadap berbagai permainan di masyarakat, catur lolos dari daftar hitam. Santo Peter Damian mengumumkan permainan ini menjauhkan dampak buruk bagi masyarakat. Bishop Florence itu membela permainan ini karena melibatkan keahlian serta “tidak seperti permainan lainnya.”

Pada abad ke 12, buah catur mulai tetap, menjadi raja (king), ratu (queen), gajah/patih (bishops), kuda (knights) dan benteng (rooks). Bidak/pion (pawn) mulai dihubungkan dengan pasukan infantri.

Perbandingan terminologi catur menurut Sanskrit, Arabic, Latin dan English
800px-knightstemplarplayingchess1283.jpg
Sanskrit Arabic Latin English
Raja (King) Shah Rex King
Mantri (Minister) Firz Regina Queen
Gajah (war elephant) Al-Phil Episcopus Bishop/Count/Councillor
Ashva (horse) Fars Miles/Eques Knight
Ratha (chariot) Rukh Rochus Rook
Padati Baidaq Pedes Pawn

Pada abad pertengahan, permainan ini berjalan lama, bahkan ada permainan yang baru selesai setelah diadakan berhari-hari lamanya. Peraturan tentang pembatasan waktu baru mulai diperkenalkan tahun 1.300. Aturan pion/bidak boleh melangkah dua bidak saat pertama kali melangkah juga diperkenalkan.

Pada tahun 1.475 terjadi evolusi permainan catur. Mulai diperkenalkan konsep langkah Ratu buah yang paling kuat serta mulai diperkenalkan konsep promosi pion yang bisa berubah menjadi ratu. Gajah perang dalam chatunga juga berubah istilah menjadi bishop. Dengan demikian skak mat menjadi lebih mudah di permainan ini dan mengurangi secara drastis langkah-langkah yang diperlukan.

Seorang pemain Italia, Gioacchino Greco, tercatat sebagai pecatur profesional pertama dalam sejarah permainan ini. Ia menulis buku catur dan menampilkan beberapa komposisi permainan serta analisis catur. Karya ini membuat catur menjadi permainan populer serta mulai menunjukkan teori, taktik dan strategi permainan ini.

Karya pertama yang memuat berbagai variasi dan kombinasi kemenangan ditulis oleh Franchois-Andre Danican Philidor dari Prancis. Ia menunjukan permainan catur terbaik selama 50 tahun terakhir dan buku itu dipublikasi pada abad 18. Bukunya berjudul L’Analyze des echecs (Analisa Catur), sebuah buku berpengaruh hingga dicetak ulang sampai 100 kali.

Permainan Catur di Era Modern

Kompetisi catur mulai digelar tahun 1.834 dan tahun 1.851 Turnamen Catur London mulai mengenalkan pembatasan waktu bagi setiap pemain.

Dalam catatan pertandingan seorang pemain terkandang menghabiskan waktu hingga berjam-jam untuk menganalisa satu langkah. Tapi di turnamen catur London seorang pecatur hanya diperbolehkan menghabiskan waktu 2 jam 20 menit untuk mengambil satu langkah.

Pada perkembangannya, mulai diperkenalkan catur cepat: catur 5 menit. Namun yang populer adalah aturan dua jam bagi setiap pecatur untuk melangkah sebanyak 30 kali. Pada varian akhir, seorang pemain yang gagal memenuhi kewajiban itu akan mendapat penalti.

Di tahun 1.861 turnamen catur dengan pembatasan waktu mulai dimainkan di Bristol, Inggris. Alat waktu yang digunakan adalah jam pasir.

Jam catur modern dengan dua tombol lalu ditemukan untuk memudahkan permainan ini. Seorang pemain bisa menghentikan jarum jamnya saat ia selesai melangkah. Jam catur yang dilengkapi tanda bendera jatuh– bagi pemain yang melampaui batas waktu sudah mulai dikenal pada akhir abad 19.
Ditulis oleh: Derio Hendrabayu

      


Artikel yang berjudul Sejarah asal usul permainan catur di atas Ditulis oleh Derio Hendrabayu yang berisi tentang awal ditemukannya permainan catur serta penyebaran dan perkembangannya hingga era modern. Dalam artikel tersebut dipaparkan asal usul permainan catur dari beberapa daerah di dunia, seperti India, Cina, dan Eropa serta pengembangannya sampai sekarang.
1.      Dari segi bahasa
Pada artikel di atas terdapat beberapa kesalahan dalam penggunaan bahasa seperti pengulangan kata dalam satu kalimat, yaitu terdapat pada kalimat ”Permainan ini awalnya menyebar sampai ke Timur Jauh dan India dan menjadi salah satu pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia”. Penggunaan kata yang tidak perlu, seperti kata malah pada kalimat “Dalam catur kuno, papan catur memiliki 100 kotak atau malah lebih”, harusnya “Dalam catur kuno, papan catur memiliki 100 kotak atau lebih”. Penggunaan kalimat yang tidak logis, seperti pada kalimat “Sejak awal permainan ini sudah memperkenalkan dua pihak yang bermain”, tidak masuk akal jika permainan catur yang memperkenalkan ada dua pihak yang bermain. Penggunaan kata yang kurang tepat, seperti kata dikenalkan pada kalimat “Catur semula kurang populer di Eropa Utara yang tak terbiasa berpikir abstrak namun perlahan-lahan menjadi populer saat bidak figuratif dikenalkan” harusnya diperkenalkan. Penggunaan kata yang tidak baku, seperti kata menaruh pada kalimat “Kerajaan lain yang menaruh perhatian serius pada permainan ini adalah Raja Alfonso X Spanyol dan Raja Ivan IV dari Rusia” seharusnya diganti dengan kata menempatkan. Penulisan bahasa yang tidak lengkap, seperti pada kalimat “Ia menulis buku catur dan menampilkan beberapa komposisi permainan serta analisis catur” seharusnya “Ia menulis buku tentang catur dan menampilkan beberapa komposisi permainan serta analisis catur”.

2. Dari segi isi
Isi artikel yang dibicarakan mendukung topik utamanya. Meskipun banyak kesalahan menurut tata bahasa Indonesia, namun untuk sebuah artikel yang sederhana seperti ini, cukup mengandung informasi yang penting. Pembaca mendapatkan informasi tentang sejarah asal usul permainan catur dan perkembangannya sampai era modern.
Dalam isi artikel di atas beberapa fakta  dan konsep. Artikel tersebut menunjukan adanya fakta bahwa buah dalam permainan catur terdiri atas Raja (king), Mantri (minister), Gajah/Patih (bishop), Kuda (knights), Benteng (rooks), dan bidak/Pion (pawn).  Artikel tersebut berisi konsep. Melalui artikel tersebut, konsep dasar permainan catur diperkenalkan, sehingga pembaca mengenal cara bermain catur.

      
      

contoh abstrak



contoh ABSTRAK

Faktor imun dalam tubuh memiliki peran sangat penting. Terdapat beberapapenyakit yang disebabkan gangguan atau kelainan pada sistem imun antara lain lupuseritematosus. Penyakit lupus eritematosus merupakan penyakit sistemik autoimunyang bersifat kronis yang melibatkan multiorgan, seperti pada kulit, sistem saraf,ginjal, gastrointestinal, mata, juga rongga mulut.Etiologi lupus belum bisa dipastikan tetapi terdapat beberapa teori yang dapatmenjelaskannya, dan semua teori tersebut memiliki patogenesis yang sama.Manifestasi klinis dan prognosis lupus bervariasi dari ringan sampai berat.Manifestasi lupus eritematosus pada rongga mulut dapat berupa lesi yangspesifik seperti ulser atau erosi pada bukal atau palatum, dan lesi seperti lichenplanus. Lesi yang tidak spesifik seperti herpes simpleks labialis, lesi prakankerleukoplakia, atau kandidiasis. Lesi pada rongga mulut biasanya dipicu olehpenggunaan obat kortikosteroid.Dokter gigi hendaknya tidak hanya memeriksa keadaan gigi pasien saja tetapijuga memperhatikan keadaan mukosa dalam rongga mulut. Manifestasi pada ronggamulut yang berupa ulser bisa menjadi deteksi awal penderita lupus. Oleh karenanyasebagai dokter gigi diharapkan terus menambah wawasan mengenai berbagaikelainan/penyakit sistemik dan manifestasinya dalam rongga mulut sertapenatalaksanaannya di bidang Kedokteran Gigi.

Kata kunci : Faktor imun, lupus erithematosus, lesi oral, penatalaksanaan di bidang Kedokteran Gigi.

Selasa, 05 Februari 2013

makalah biologi tentang sel



1.      TUJUAN

a.       Mempelajari bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
b.      Mempelajari perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

2.      DASAR TEORI

            Sel adalah bagian terkecil dari makluk hidup. Berdasarkan jumlah sel  penyusun tubuh, terdapat makluk hidup bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak
(multiseluler). Teori sel dirintis oleh Robert Hock yang melihat sayatan-sayatan gabus dibawah mikroskop dengan berkembangnya ilmu, maka berkembang pula cyto logi (Sumarjito, 2007).
Penelitian pengamatan sel pertama kali dilakukan oleh Robert Howke pada tahun 1665. Ia mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus dan hasil yang ia dapati adalah terlihat ruangan-ruangan tersebut dan ia beri nama sel (cellula = kamar ), kemudian 2 ahli biologi asal Jerman, Mathias J. Scheilden dan Theodor Schwan pada tahun 1838 membuktikan bahwa sel hidup bukan hanya sekedar kamar kosong, tetapi juga berisi cairan sitoplasma sebagai tempat segala aktifitas dasar mahkluk hidup (makhluk hidup memiliki sel).
Berdasarkan teori tersebut, maka sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan 2 sel yang memiliki struktur berbeda. Struktur sel hewan tidak memiliki plastida, seperti kloroplas dan leukoplas pada sel tumbuhan. Sel hidup memiliki inti sel (nukleus) dan anak inti sel (nukleus). Sel hewan juga tidak memiliki dinding sel sehingga tidak bersifat kaku, tetapi sel tumbuhan memiliki dinding sel yang membuat tumbuhan bersifat kaku. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu, yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa dan zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa dan glikoprotein.

3.      PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1   ALAT DAN BAHAN

a.       Mikroskop
b.      Kaca benda
c.       Kaca penutup
d.      Beaker glass
e.       Pipet
f.       Pisau/silet
g.      Kertas hisap
h.      Tusuk gigi
i.        Methyleen blue
j.        Air
k.      Bawang merah

3.2   METODE PRAKTIKUM
3.2.1        Pengamatan sel hewan
a.         Sel epitel pipi


 













b.        Sel-sel darah


 







3.2.2        Pengamatan sel tumbuhan


 



















4.      DATA PENGAMATAN
4.1  Pengamatan sel hewan
a.         Sel epitel pipi









b.        Sel-sel darah
·         Eritrosit








·         Limfosit





·         Monosit






·         Basofil







·         Eosinofil





·         Neutrofil






4.2  Pengamatan sel tumbuhan








5.      ANALISIS DATA PENGAMATAN

Pada pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan menggunakan bahan dasar sel epitel pipi, objek sel-sel darah  dan sel epidermis bawang merah. Sel-sel tersebut diamati dengan mikroskop dengan perbesaran yang sama yaitu 10 kali.
Dari data pengamatan dapat diuraikan bahwa pada sel epitel pipi bentuk yang tampak dari hasil pengamatan di mikroskop adalah bentuk sel yang tidak beraturan dan dibagian tengahnya nampak ada inti sel.
Pada sel epitel pipi, pengamatan dilakukan dengan menambahkan methyleen blue. Ini bertujuan agar sel epitel pipi yang diamati terlihat lebih jelas bagian-bagiannya yaitu pada bagian inti sel berwarna biru gelap sedangkan pada bagian sitoplasma berwarna biru terang. Selain itu tampak bahwa warna biru dari metyleen blue terserap dengan baik oleh sel epitel pipi. Zat warna tersebut diserap oleh inti sel karena adanya kromatin.
Selain mengamati sel epitel pipi, juga mengamati sel-sel darah. Namun pada pengamatan ini tidak menggunakan sel-sel darah maupun mikroskop untuk pengambilan data. Pengamatan ini hanya menggunakan objek yang diamati dan digambar kemudian dicari perbedaannya. Ada 6 objek yang diamati, yaitu eritrosit, limfosit, monosit, basofil, eosinofil, dan neutrofil.
Pada eritrosit terlihat bentuknya yang bulat dan bikonkaf, tidak memiliki inti sel dan berwarna merah. Sedangkan pada leukosit terlihat ada tidaknya granula dan inti sel, dan juga bentuknya yang beragam. Pada leukosit yang tidak bergranula (agranulosit) mencakup dua jenis yaitu limfosit dan monosit. Pada limfosit, nukleusnya bulat, sedangkan pada monosit, nukleusnya bulat dan bercabang.
Pada leukosit yang bergranula (granulosit) mencakup basofil, eosinofil, dan neutrofil. Pada basofil terlihat bentuk yang tidak beraturan dan granulanya yang sedkit. Pada eosinofil bentuknya tidak beraturan dan granulanya banyak, namun tidak sebanyak granula pada neutrofil. Pada neutrofil bentuknya tidak beraturan, namun granulanya sangat banyak dan ukurannya yang kecil.
Pengamatan pada sel epidermis bawang merah yang diamati, struktur dan bentuknya sangat teratur, menyerupai segi enam. Warna yang tampak adalah warna merah muda.

6.      PEMBAHASAN

Dilihat dari bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan jelas berbeda.  Ada beberapa bagian yang tidak dimiliki sel hewan namun dimiliki sel tumbuhan, begitu juga sebaliknya. Pada sel tumbuhan terdapat plastida, dinding sel, dan kloroplas yang tidak dimiliki sel hewan. Sedangkan pada sel hewan terdapat sentrosom dan lisosom yang tidak dimiliki sel tumbuhan. Perbedaan lain antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu pada ukuran vakuola. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang ukurannya lebih besar daripada sel pada hewan. Bahkan ukuran vakuola pada sel hewan bisa dibilang sangat kecil sehingga hampir tidak ada. Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan dapat dijelaskan melalui tabel :                   
                                                                        
No.
Sel  hewan
Sel tumbuhan
1
Tidak mempunyai dinding sel
Mempunyai dinding sel
2
Mempunyai sentrosom
Tidak mempunyai sentrosom
3
Tidak mempunyai plastida
Mempunyai plastida
4
Mempunyai lisosom
Tidak mempunyai lisosom
5
Cadangan makanan brupa lemak dan glikogen
Cadangan makanan berupa pati atau amilum
6
Ukuran Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
Ukuran Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan
7
Bentuk tetap
Bentuk Tidak tetap
8
Diktiosom
Badan golgi
9
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda maupun sel dewasa
Vakuola, Pada sel muda kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar

Pada sel tumbuhan terlihat bahwa bentuk dan strukturnya lebih teratur dibandingkan dengan sel hewan. Ini disebabkan adanya dinding sel. Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel.
Sel HewanSel TumbuhanStruktur sel hewan                                                      Struktur sel tumb



Pada sel hewan, sentrosom berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis. Sentrosom bertindak sebagai benda kutub yang merupakan tempat melekatnya ujung benang gelendong pada kedua kutub tersebut. Sedangkan oraganel lisosom berfungsi mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan tersusun atas selulosa, lignin, suberin, kitin, dan zat lilin yang bersifat impermiabel. Dalam struktur sel tumbuhan dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Struktur plastida berupa butir butir yang mengandung zat warna. Organel ini berperan dalam fotosintesis.
Plastida dikenal memiliki 3 jenis yaitu :
a. Kloroplas yaitu plastid yang berwarna hijau yang berfungsi menghasilkan klorofil sekaligus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
b. Leukoplas yaitu plastid yang berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan. Leukoplas terbagi menjadi 3 macam :
-          Amiloplas berfungsi untuk menyimpan amilum
-          Elailoplas berfungsi untuk menyimpan lemak atau minyak
-          Proteoplas berfungsi untuk menyimpan protein
c.Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen. Misalnya, karoten ( kuning ) , fikosianin ( biru ) , fikosantin (coklat ) , dan fikoeritrin ( merah ). Peran kromoplas untuk memberi warna pada bunga dan buah serta membantu menyerap cahaya matahari dalam fotosintesis.
Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan yaitu dalam bentuk amilum, gula, dll. Selain itu, berfungsi sebagai tempat menyimpan sisa metabolisme seperti alkaloid, Kristal kalsium oksalat, getah karet, dan tanin.
Darah merupakan cairan tubuh yang meliputi 8% dari berat tubuh seseorang, kira-kira mempunyai volume 4-5 liter. Komponen darah terdiri dari sel-sel darah dan plasma darah.
Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit). Sel darah merah (eritrosit) merupakan penyusun sel darah merah yang jumlahnya paling banyak. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit adalah jenis kelamin, usia, tempat ketinggian, dan kondisi tubuh seseorang. Warna merah dari sel darah merah ini disebabkan oleh hemoglobin (Hb) yang terkandung dalam sitoplasmanya. Eritrosit usianya rata-rata 120 hari.
Sel darah putih merupakan serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh yang berupa kuman penyakit. Fungsi dari sel darah putih adalah sebagai pertahanan tubuh (antibodi). Sel darah putih terdiri atas granulosit dan agranulosit. Sel darah granulosit terdiri dari netrofil, basofil, eosinofil. Sedangkan sel darah agranulosit terdiri dari monosit dan limfosit.
Perbedaan struktur sel darah merah dan sel darah putih
Sel darah merah
Sel darah putih
-          Non motil,tidak berinti, dan tidak memiliki badan golgi,mitokondria,dan sentriol
-          Memiliki inti sel, beberapa sel darah putih ada yang bergranula
-          Bentuknya bulat,bikonkaf
-          Bentuknya tida beraturan
-          Sel darah merah itu mengandung hemoglobin
-          tak berwarna (bening)
-          di produksi di sumsum merah tulang
-          diproduksi di sumsum merah tulang, limpa, dan kelenjar limpa
-          berjumlah 5 juta/mm darah
-          berjumlah sekitar 8000/mm darah

7.      KESIMPULAN
Dari hasil pengamatam yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa sel tumbuhan dan sel hewan memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Perbedaan yang paling mendasar antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, sehingga bentuk sel tumbuhan lebih teratur dibandingkan sel hewan. Sel tumbuhan juga memiliki plastida yang tidak dimiliki sel hewan sedangkan sel hewan memiliki sentrosom dan lisosom yang tidak dimiliki sel tumbuhan.
8.      DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J.W.2004. Biologi, Jilid 1,2, dan 3. Jakarta: Erlangga.















LAMPIRAN